VIVAnews - Bintang Ukraina, Andriy Shevchenko akan menjadikan event di kampung halamannya, Euro 2012 sebagai ajang perpisahan dengan lapangan hijau. Euro 2012 akan digelar bersama di Ukraina dan Polandia.
“Saya telah memutuskan untuk pensiun setelah Euro 2012,” kata striker 34 tahun ini kepadaAFP. “Keputusan saya sudah bulat.”
Pemain kelahiran Kiev ini tampaknya ingin mengucapkan perpisahan dengan manis di depan penggemarnya. Dan tentu saja, mantan bintang AC Milan dan Chelsea ini ingin memberikan kado perpisahan terindah.
“Kami akan tampil sebaik mungkin di kandang kami dalam ajang Piala Eropa nanti,” tambah Sheva. “Kami yakin bisa bersaing menjadi juara jika keberuntungan berpihak kepada kami.”
Shevchenko menjadi andalan utama Ukraina dalam satu dekade terakhir. Tentu, kubu Ukraina berharap Sheva kembali menunjukkan terbaiknya dalam laga perpisahannya nanti.
Pada akhir 1990an, Shevchenko melambungkan Dinamo Kiev. Bersama rekan-rekannya, ia mendominasi Liga Utama Ukraina lima musim beruntun 1995-1999 dan meraih Piala Ukraina tiga kali.
Setelah itu, Sheva hijrah ke Milan pada 1999. Di klub raksasa Italia ini, Sheva menegaskan kapasitasnya sebagai bomber ganas dengan dua kali meraih gelar top scorer Serie A.
“Saya telah memutuskan untuk pensiun setelah Euro 2012,” kata striker 34 tahun ini kepadaAFP. “Keputusan saya sudah bulat.”
Pemain kelahiran Kiev ini tampaknya ingin mengucapkan perpisahan dengan manis di depan penggemarnya. Dan tentu saja, mantan bintang AC Milan dan Chelsea ini ingin memberikan kado perpisahan terindah.
“Kami akan tampil sebaik mungkin di kandang kami dalam ajang Piala Eropa nanti,” tambah Sheva. “Kami yakin bisa bersaing menjadi juara jika keberuntungan berpihak kepada kami.”
Shevchenko menjadi andalan utama Ukraina dalam satu dekade terakhir. Tentu, kubu Ukraina berharap Sheva kembali menunjukkan terbaiknya dalam laga perpisahannya nanti.
Pada akhir 1990an, Shevchenko melambungkan Dinamo Kiev. Bersama rekan-rekannya, ia mendominasi Liga Utama Ukraina lima musim beruntun 1995-1999 dan meraih Piala Ukraina tiga kali.
Setelah itu, Sheva hijrah ke Milan pada 1999. Di klub raksasa Italia ini, Sheva menegaskan kapasitasnya sebagai bomber ganas dengan dua kali meraih gelar top scorer Serie A.
Sheva juga mempersembahkan trofi Serie A 2003–04, Coppa Italia 2003, Supercoppa Italiana 2004, Liga Champions 2003 dan Piala Super UEFA 2003.
Sayangnya, Sheva melakukan blunder pada akhir karirnya setelah memutuskan hijrah ke Chelsea pada 2006. Ia kembali ke Milan pada 2008, sebelum akhirnya pulang ke Dinamo Kiev pada 2009.
Sayangnya, Sheva melakukan blunder pada akhir karirnya setelah memutuskan hijrah ke Chelsea pada 2006. Ia kembali ke Milan pada 2008, sebelum akhirnya pulang ke Dinamo Kiev pada 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar