Sabtu, 23 Juli 2011

Pilot Multikopter

Sebagai anggauta baru di forum ini saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, saya biasa dipanggil dengan nickname saya etoy, umur 54 tahum, pekerjaan utama IT Manager, hobby utama adalah Underwater Photography dan sejak 2 tahun saya menggeluti MultiKopter yang terdiri dari : 
-QuadroKopter, 
-HexaKopter, 
-OktoKopter 


Gambar 
Standard peralatan liburan saya terdiri dari : 
-QuadroKopter dengan motor kecil (ROXXY 2827-34), 
-ransel dari Logitech yang cocok untuk Mobil Antenna Tracking 
-Seacam Underwater Camera Housing untuk Nikon D200 (di foto ini tanpa underwater Blitz) 

Gambar 
Saya sedang menyiapkan penerbangan Koax HexaKopter 

Gambar 
QuadroKopter di pulan Siladen, Taman Laut Bunakan awal Desember 2010 yl. 

Gambar 
Terbang rendah di pulan Siladen, Taman Laut Bunakan awal Desember 2010 yl. 

Gambar 
Anak anak pertama yang melihat penerbangan QuadroKopter. 

Gambar 
Selesai Diving, masih menggunakan Neopren Monoshort Dive Suite, saya sudah terbang dengan QuadroKopter. 


Motor yang digunakan adalah : 
-Robbe ROXXY BL-Outrunner 2827-34 
-Robbe ROXXY 2827-35 
-MK3538 (770 KV), motor ini sekelas dengan motor Pulso 2820/14 (860 KV) atau Axi 2814/20. 

Untuk Heavy lift saya menggunakan MK3538 sehingga QuadroKopter dan HexaKopter saya mampu untuk mengangkat payload yang cukup berat seperti DSLR kamera (Canon 5d mkII atau Nikon D7000) dan 2 buah LiPo 
4S 5000ma/35C. 

Remote Control : 
-Graupner mx 16s, 35 MHz dan 
-Graupner mx 22, 2,4 GHz + Jeti System 

Untuk FPV saya menggunakan : 
-GF-OSC FPV Kamera HAD 480TVL (1/3 Sony HAD CCD) dan 
-Kamera yang memiliki AV-Out 

Antenna tracking dan OSD (On Screen Display) saya menggunakan produkt : 
-EzOSD - FPV Telemetriesystem dari ImmersionRC 
-EzAntennenTracking Controller dari ImmersionRC 
-Pan/Tilt Servo untuk Antenna tracking dari ServoCity 

Untuk Downlink sementara ini saya masih menggunakan : 
-Yellow Jacket Diversity Receiver, 2,4 GHz dari Iftrontech 
-Stinger Pro 2.4GHz 500mW AVD Transmitter dari Iftrontech 

-2,4 GHz NoName Receiver 
-2.4GHz 100mW NoName Transmitter 

Untuk masa depannya saya akan menggunakan Video Downlink dengan frequency 5.8 GHz karena saya akan menggunakan Jeti System dengan frequensi 2,4 GHz untuk Telemetri data Downlink dari QuadroKopter yang 
dikoppel dengan Graupner mx 22 RC saya yang baru + Jeti System. 

MultiKopter rakitan saya terdiri dari beberapa komponen elektronic dan Gimbal yang dibeli dari Manca negara : 
-Jerman, 
-Canada, 
-USA, 
-Perancis dan 
-Turki. 

Penggunaan QuadroKopter saya. 
Saya akan menggunakan hobby ini terutama untuk pengamatan perusakan lingkungan di Indonesia maupun untuk: 
-Aerial Photography, 
-Ortho Photography, 
-pemantauan keberadaan ikan hiu Paus di Indonsia dan 
-Insya Allah suatu hari bisa dipakai untuk pembuatam Video film dari udara untuk jasa advertising agency. 

Hobby ini bila dilakukan secara profesional memerlukan sangat banyak biaya. 
Selama ini saya masih dalam taraf mencoba kemampuan terbang QuadroKopter saya seperti yang baru baru ini saya lakukan pada awal Desember 2010 yl di Taman Laut Bunakan dengan terbang rendah 30-50 cm diatas permukaan laut dan terbang setinggi pohon kelapa pada saat badai angin. 

Tentunya penerbangan ini saya lakukan setelah saya mengusai penerbangan QuadoKopter secara manual, karena inilah seninya bersusah susah dahulu, setelah mampu menerbangan secara manual, baru saya menggunakan penerbangan dengan bantuan alat alat elektronik lainnya. 

Kalibrasi QuadroKopter 
Bagi seorang pilot pemula yang baru pertama kali menerbangan sebuah QuadroKopter, penerbangan perdana QuadroKopter terasa jauh lebih mudah dan stabil diterbangkan dibandingkan dengan penerbangan perdana sebuah RC Helicopter, asal saja GyroScope QuadoKopter dapat di kalibrasi secara benar dan di simpan di Processor Flight Controller QuadroKopter. 

Tanpa kalibrasi GyroScope yang benar di sumbu X, Y dan Z, sebuah QuadroKopter tidak akan pernah tahu posisi horizontal yang benar sehingga QuadroKopter akan terus terusan drift dan susah dikendalikan. 

Awalnya saya memerlukan waktu 2 minggu untuk dapat mengkalibrasi QuadroKopter pertama saya. 

Alat pembantu elektronik lainnya: 
Sekarang setelah memiliki 12 MultiKopter yang terdiri dari QuadroKopter, Koax HexaKopter dan OktoKopter, saya cukup menghabiskan waktu tidak lebih dari 10 menitan, sehingga waktu saya bisa dikonsentrasikan untuk penggunaan alat pembantu elektronik lainnya yang sangat mempermudah pengendalian sebuah QuadroKopter seperti : 
-Navigation System, 
-Electronic Compass, 
-GPS dan 
-Altitude Sensor. 

Dengan peralatan tambahan ini saya dapat terbang dengan Position Hold dengan menyimpan posisi lintang dan bujur keberadaan QuadroKopter di memory yang setiap saat dapat dipakai lagi untuk diperintahkan Coming Home sehingga QuadroKopter akan terbang kembali dengan sendirinya ke posisi lintang dan bujur yang ada di memory Flight Controller atau membatasi ketinggian penerbangan QuadroKopter dengan altitude Controller sehingga QuadroKopter hanya diperbolehkan terbang sampai pada ketinggian tertentu saja. 

QuadroKopter bukan sebuah mainan. 
Walaupun demikian, MultiKopter dengan seabrek abreak perlengkapan elektronik yang saya geluti sejak 2 tahun yang lalu bukanlah sebuah mainan untuk dipakai oleh generasi Instant yang hanya mau tahu beres 
saja. 

Baik RC Helicopter maupun MultiKopter menuntut banyak tantangan, menuntut untuk dapat berpikir berjam jam bahkan berhari hari untuk dapat mencari solusi yang kadang sangat sederhana seperti solderan yang tidak matang, kabel yang menyenggol electronic Compass sehingga Compass selalu ngaur sehingga QuadroKopter saya tidak pernah dapat Coming Home lagi. 

Hobby ini menuntut dari anda untuk mampu memecahkan sendiri permasalahan yang sifatnya tehnis dan rumit atau sepele, bila anda belum mampu memecahkan masalah ini berarti hobby ini belum tepat untuk anda. 

Kompromi 
Untuk memulai hobby ini anda harus mampu berkompromi karena hobby ini dapat dengan mudah : 
-membuat anda ketagihan, 
-menghabiskan banyak waktu 
-menghabiskan banyak uang 
-melupakan anak bini atau pacar 

Hobby QuadroKopter tidak mengenal gender 
Hobby ini bukan milik kaum laki laki saja, lihat foto terlampir, keponakan perempuan saya yang baru berumur 17 tahun dengan pekerjaan utama sebagai seorang Mode Designer juga mampu untuk menerbangan QuadroKopter tanpa electronic tambahan lainnya. 

Insya Allah sampai Summer 2011 ini saya mampu untuk mencetak keponakan perempuan saya untuk menjadi seorang pilot QuadroKopter yang handal dan seorang Aerial Photographer QuadroKopter. Seorang lagi yang juga menerbangan QuadroKopter adalah adik perempuan saya, tetapi baru pure seorang pemula. 

Gambar 
Keponakan saya Kitty di latih untuk menjadi pilot QuadroKopter di pulau Bunakan 

Gambar 
Kitty meneruskan latihan terbang di halaman yang sempit di Depok, Jakarta. 

Gambar 
QuadroKopter adik perempuan saya dengan Centerplate dan pelindung elektronik terbuat dari Carbon Fibre. 

Gambar 
Ipar saya nano juga menerbangan QuadroKopter perdana saya yang terbuat dari bahan Alumunium (Laser Cut) 

Usul. 
Kalau saya boleh usul kepada mas Thoha, bagaimana kalau di Forum ini dibuka kategori khusus untuk MultiKopter, sehingga untuk QuadroKopter, HexaKopter dan OktopKopter ada forum dengan kategori MultiKopter sendiri yang berbeda dari kategori Heli dan Insya Allah saya akan mencoba untuk mengisi di forum kategori MultiKopter dengan beberapa tulisan antara lain mengenai: 
-3 kali Presentasi QuadroKopter saya pada awal Desember yl. di Cibubur untuk Pramuka, Advertising Company dan sebuah Holding Company. 
-Cara kerja sebuah QuadroKopter. 
-Pemilihan Frame yang cock untuk digunakan di Indonesia dsb. 

Saya akan terbuka untuk menjawab segala pertanyaan anda, tetapi untuk Flight Controller, saya kira mas Thoha adalah akhlinya dan marilah kita ikut mendukung Arduino dengan konsep Open Sourcenya, karena ini 
adalah yang paling cocok untuk Indonesia sehingga kita dapat mengurangi ketergantungan tekhnologi dari negara barat. 

Salam dari Vienna, Austria 
etoy (Subagio Rasidi Kusrini)

2 komentar:

  1. Bang,tolong tolong ajarin langkah2 dasar yang harus saya lakukan untuk membuat QuadroKopter.

    BalasHapus
  2. dateng aja ke universitas Sriwijaya, disini kami ada tim nya, kami juga lagi belajar, yuk kita sama sama belajar,,,,
    dari mana mas ?

    BalasHapus