Sabtu, 23 Juli 2011

[MultiKopter] Pengetahuan dasar mengenai MultiKopter

Catatan 
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada mas Thoha yang telah memenuhi permintaan saya untuk membuat kategori MultiKopter di forum 1000bintang, 

Tulisan ini hanya sekedar untuk memberi anda gambaran dan pengetahuan dasar mengenai MultiKopter. 
Pada lain kesempatan saya akan membahas mengenai pemilihan Propeller, pemilihan Frame MultiKopter, Gimbal dan accessories lainnya untuk dapat digunakan oleh sebuah Multikopter. 

Untuk memajukan penggunaan MultiKopter di Indonesia saya menganjurkan anda untuk menggunakan proyek Open Source Arduino seperti yang juga sudah dipergunakan oleh mas Thoha. Proyek ini Open Source, pengguna dan perakitnya cukup banyak, tersedia cukup banyak forum diskusi di Internet, harga Arduino jauh lebih murah dari pada yang saya gunakan sekarang ini dan tidak open source lagi. 

Jangan ragu ragu untuk menggunakan Google untuk mencari informasi mengenai MultiKopter dari Internet. 

Kata pengantar 
Mayoritas photographer yang mengenal Aerial Photography biasanya selalu menghubungkan istilah ini dengan pemotretan dari udara yang menggunakan helikopter, pesawat ringan, balon udara atau KAP (Kite Aerial Photography). 

Penggunaan helikopter maupun pesawat ringan sangat mahal biaya jam terbangnya (di Eropa antara 1000-2000,- Euro/jam terhitung begitu mesin 
pesawat dihidupkan), belum lagi perijinan yang rumit untuk dapat terbang rendah, apalagi untuk helikopter yang ingin hovering disekitar tempat 
permukminan penduduk dsb, demikian pula dengan gas Helium untuk Balon Udara. 

Tulisan ini sama sekali tidak membahas pembuatan Aerial Photography, melainkan membahas perlengkapan alat pembantu untuk membuat Aerial 
Photography dengan menggunakan sebuah Microdrone, pesawat tidak berawak yang dikendalikan secara elektronik dengan remote control. 

Microdrone dapat berupa Fixed Wings seperti pesawat tidak berawak Predator yang dikendalikan melalui Satelit dari 3 Air Base kecil di Amerika yang digunakan di Afganistan dan Pakistan utara. 

Bagi para hobbiest dan professional Aerial Photography salah satu type Microdrone yang cocok untuk digunakan adalah MikroKopter, sebuah pesawat Remote Control jenis QuadroKopter, HexaKopter atau OctoKopter karena type pesawat ini dapat Hovering „bagaikan di paku di langit“ dan terbang sangat rendah diatas objek yang akan di foto. 

Tulisan ini membahas komponen utama pembuatan sebuah QuadroKopter yang saya rakit sendiri dengan menggunakan bermacam macam komponen elektronik dari manca negara untuk dapat digunakan sebagai keperluan Aerial Photography. 

Gambar 1 
Gambar 
Salah satu koleksi saya pada awal tahun 2010 adalah sebuah QuadroKopter MD500 QX yang terbang dengan X-Format. 

1. QuadroKopter, HexaKopter atau OctoKopter 
QuadroKopter menggunakan 4 motor dimana masing masing motor mempunyai sebuah propeller. 

Baik HexaKopter (6 motor) maupun OctoKopter (8 motor) adalah kelipatan dari QuadroKopter. 
Motor QuadroKopter digerakan oleh sebuah bateri, umumnya yang digunakan adalah LiPo bateri (Lithium Polymer bateri) untuk menggerakan 4 buah Brushless Motor beserta Propeller yang dikendalikan secara Computerized oleh sebuah Flight Controller (Onboard Computer) yang menerima signal dari sebuah Remote Control. Pada Flight Controller sebuah QuadroKopter terpasang 3 buah Gyro Control yang selama penerbangan QuadroKopter tsb. akan secara automatis mengkoreksi posisi horizontal sebuah QuadroKopter. 

Peralatan optional elektronik lainnya yang dapat menunjang kegunaan dan kenyamanan penerbangan sebuah QuadroKopter adalah GPS, Navigation Control, Electronic Compas, Barometer sensor dan accelator sensor. 

Kegunaan QuadroKopter : 
QuadroKopter dapat digunakan antara lain untuk : 
• Aereal Photography (pembuatan foto dari udara). 
• Pengawasan areal industri dari udara dengan menggunakan Video Camera atau CCD-Camera 
• Pengawasan daerah rawan dari udara disekitar perbatasan 2 negara dengan menggunakan digital Video Camera atau digital Camera dan terbang secara autonom menggunakan Way Point dari GPS. 
• Pengawasan lingkungan yang sulit dijangkau orang. 
• Pemantauan dan pemotretan pelaku demonstrasi dari udara. 
• Rescue. 

QuadroKopter dapat terbang pada ketinggian yang sangat rendah di medan yang sulit dijangkau orang. 
Untuk keperluan Rescue pencarian orang setelah terjadi bencana gempa, QuadroKopter dapat dilengkapi dengan sebuah Thermal Video yang dihubungkan dengan pemancar dan memancarkan gambar dari panas badan para korban gempa yang tertindih runtuhan bangunan yang tidak terbuat dari beton. 

• Penggunaan Thermal Video dapat pula dipakai oleh polisi atau badan intelejen dalam pencarian orang yang sedang bersembunyi atau mencari sandra yang sedang dipersembunyikan. Panas badan yang dipantulkan akan terekam oleh Thermal Video. 

• Pembuatan foto atau video komersil seperti pemotretan Real Estate, Lapangan Golf, Resort, pemeriksaan jembatan atau tiang listrik tegangan 
tinggi atau gedung gedung tinggi dsb. 

Kelebihan penggunaan QuadroKopter : 
• Biaya jam terbang QuadroKopter jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan Helikopter atau pesawat ringan lainnya. 
• QuadroKopter dapat terbang sangat rendah diatas objek yang ingin dipantau. 
• QuadroKopter dapat Hovering dan berdiam diatas objek yang sedang dipantau, data dari GPS terpasang akan menggendalikan Flight Controller, 
Navigation Control dan Electronic Compas untuk selalu mengkoreksi posisi lintang dan bujur sebuah QuadroKopter. 
• QuadroKopter dapat dengan mudah dikendalikan oleh seorang pengguna QuadroKopter tanpa harus memiliki Kualifikasi tertentu asalkan memiliki pengalaman mengendalikan Pesawat dengan Remote Control dan memiliki kesabaran tinggi. 

Kekurangan penggunaan QuadroKopter : 
• QuadroKopter tidak dirancang untuk terbang jarak jauh dan terbang lama lama. 
• Lama penerbangan QuadroKopter sangat tergantung pada kekuatan LiPo bateri, berat keseluruhan sebuah QuadroKopter dan dan beban yang dibawa oleh QuadroKopter. 

2. QuadroKopter untuk keperluan penelitian. 
QuadroKopter dapat dipakai untuk keperluan Aerial Survey dari udara seperti untuk penelitian, pemantauan binatang seperti yang digunakan oleh sebuah universitas di Bogor yaitu untuk sensus buaya di Irian Jaya bila dikombinasikan dengan methoda boat spotting. 

Boat spotting biasanya digunakan pada malam hari dengan menggunakan lampu sorot seperti lampu halogen untuk sensus buaya. 
Methode ini dapat dipakai sebagai kapal induk disiang hari bagi QuadroKopter untuk mendaratkan dan menerbangkan QuadroKopter serta untuk penggantian bateri atau pertukaran penyimpanan data Camera (SD card atau CF card) yang digunakan. 

Tergantung dari luas daerah yang akan dijelajahi oleh sebuah QuadroKopter penggunaan sebuah kapal sebagai kapal induk pada daerah jelajah yang cukup luas sangat diperlukan karena : 
• QuadroKopter hanya dapat terbang paling lama sekitar 15-30 menit, 
• tergantung dari payload dan besarnya power sebuah bateri yang dibawa terbang oleh sebuah QuadroKopter. 

Daya jelajah sebuah QuadroKopter sekitar 1~1,2 Km dari pengendali QuadroKopter yang menggunakan Radio Control pada Frequency 35 MHz. 

LED. 
Ketinggian maximun untuk terbang dengan MikroKopter sebaiknya tidak melebihi 200-250 meter. Makin tinggi sebuah QuadroKopter terbang, makin sulit keberadaan QuadroKopter dapat diketahui. 

QuadroKopter dapat dilengkapi dengan standard LED tekhnology terbaru yang sangat menyilaukan mata sehingga keberadaan QuadroKopter dapat diketahui dari kejauhan. 
Seperti halnya sebuah pesawat terbang benaran, QuadroKopter dapat dilengkapi dengan LED technology terbaru untuk mengindentifikasikan 

keberadaan QuadroKopter di udara dengan menggunakan : 
• LED warna merah untuk sayap disebelah kiri, blingking 2 x 
• LED warna hijau untuk sayap disebelah kanan, blingking 2 x 
• LED warna merah untuk sayap bagian belakang, blingking 3 x 
• LED warna putih dengan pencahyaan sangat terang untuk sayap muka. 

Ke 4 LED dapat dimatikan atau dihidupkan dari Remote Control pada saat penelitian dan hovering diatas liang sarang buaya misalnya LED harus 
dimatikan karena cahaya LED tsb dapat menggangu buaya atau buaya yang akan di teliti malah melarikan diri atau menjauhkan QuadroKopter. 

3. Hardware 
Hardware utama untuk sebuah QuadroKopter terdiri dari : 
Frame 
Frame sebuah QuadroKopte dapat terbuat dari : 
1. Carbon Fiber 
2. Fiberglass 
3. Alumunium pesawat 
4. 5 layer kayu lapis (dalam hal ini bukan kayu balsa yang dimaksud) 

Panjang diagonal Frame sebuah QuadroKopter dari sumbu motor ke sumbu motor sekitar 40-80cm. 
Panjang diagonal antara 50-80cm adalah ukuran yang ideal untuk mengangkat beban besar seperti DSLR kamera bila menggunakan Brushless motor ukuran besar. 

Flight Controller 
Flight Controller (FC) sebuah QuadroKopter dilengkapi dengan : 
1. 3 buah Gyro Controller dan accelator sensor dan Barometer sensor 
2. optional board GPS 
3. optional board Navigation System (NC) 
4. optional board electronic 3D Compas 

Gambar 2 
Gambar 
Brushless Controller 
Brushless Controller digunakan untuk mengatur kecepatan Brushless motor. Di Indonesia akan lebih dikenal dengan istilah ESC (Electronic Speed Control). 

Gambar 3 
Gambar 

Remote controller 
8 Channel Remote controller beserta 8 channel radio receiver 

Landing Gear 
Landing Gear pendaratan dapat terbuat dari Carbon Fiber, Fiberglas atau Alumunium. 

Camera Platform / Gimbal(optional) 
Camera Platform digunakan untuk menaruh Point & Shot Digital Camera atau Digital Video Camera dibawah Landing Gear sebuah QuadroKopter 
Dengan menggunakan 2 buah servo untuk Tilt dan Shift, Camera dapat digerakan keatas/kebawah dan kesamping kiri/kanan. 

Gambar 4 
Gambar 
Camera Platform untuk kamera kecil seperti PnS (Point and Shot) Digital Camera 

Gambar 5 
Gambar 
Camera Platform dengan Tilt and Shift untuk DSLR Kamera 

Gambar 6 
Gambar 
Camera Platform dengan Tilt and Shift untuk Video Kamera ukuran kecil. 

Gambar 7 
Gambar 
Camera Platform untuk DSLR kamera maupun PnS (Point and Shot) Digital Camera dan 
Digital Video (3. Oktober 2010) 

CCD Camera 
Mini CCD Camera atau PnS (Point and Shot) Digital Camera dengan kemampuan untuk merekam film dalm format AVI- atau MPG-Format. 

Gambar 8 
Gambar 
CCD Kamera 

Shutter Release 
Shutter Release Controller digunakan untuk mengambil foto dari PnS (Point and Shot) Digital Camera (Canon Powershot dan Canon Ixus) dan DSLR (terbatas pada beberapa merek tertentu). 

Gambar 9 
Gambar 

Transmitter 
Video Transmitter dengan daya pancar 500mW sampai 1W untuk memancarkan film dari PnS Digital Camera atau CCD Camera. 

Gambar 10 
Gambar 
Transmitter yang digunakan untuk FVP (First View Person) 

Receiver 
Sebuah Divercity Receiver digunakan untuk menerima signal dari Transmitter yang terbaik yang dipancarkan dari sebuah QuadroKopter. 
Divercity Receiver terdiri dari 2 buah Receiver, menggunakan 2 buah antenna secara terpisah untuk frekuensi 2,4 GHz. Pada gambar 10 anda dapat melihat dibagian sebelah kiri sebuah patch Antenna untuk dapat menerima Video Signal secara horizontal dan disebelah kanan terlihat sebuah rubber stick antenna untuk menerima Video Signal secara vertical. 

Penerbangan QuadroKopter yang memancarkan Video Signal dari QuadroKopter ke receiver dapat lansung direkan ke Notebook atau langsung dilihat dilayar monitor kecil. 

Gambar 11 
Gambar 

Notebook 
Tenda Notebook 
Tenda Notebook digunakan untuk menghindarkan pantulan matahari jatuh langsung pada layar Notebook sehingga tayangan dari Notebook dapat dengan 
mudah dilihat. 

Gambar 12 
Gambar 

Bateri 
Bateri yang digunakan pada umumnya adalah LiPo (Lithium Polymer) bateri. Untuk kenyamanan penerbangan QuadroKopter sebaiknya dipersiapkan beberapa LiPo bateri : 
•LiPo (Lithium Polymer) bateri tambahan untuk QuadroKopter sebaiknya dipersiapakan paling sedikit 4-6 buah. 
•LiPo bateri tambahan untuk Divercity Video Receiver, 2-4 buah 
•Bateri tambahan untuk Computer, 1-2 buah 

3.1 Keterangan Hardware 

GPS, Navigation System, electronic Compas. 
Penggunaan GPS, Navigation System, Electronic Compas akan sangat membantu dalam penerbangan sebuah QuadroKopter 

Gambar 13 
Gambar 

Hovering 
Dengan menekan sebuah tombol pada Remote Controller, posisi QuadroKopter dapat langsung dibaca dari GPS terpasang sehingga posisi lintang dan bujur QuadroKopter dapat selalu dikoreksi oleh Flight Controller yang mengkontroll posisi penerbangan QuadroKopter yang sedang “Hovering” 
diatas sarang buaya atau pada objek yang sedang diteliti. 

Coming Home 
Pada saat posisi QuadroKopter tidak diketahui keberadaannya, dengan “Coming Home” QuadroKopter akan terbang kembali ke posisi pengendali QuadroKopter yang sebelumnya menyimpan data posisi QuadroKopter dari GPS. 

FPV (First Person View) 
CCD Camera atau PnS (Point and Shot) Digital Camera dapat digunakan sebagai FPV (First Person View) ketika mengendalikan pesawat dari jarak 
jauh. 

Dengan FPV pengendali QuadroKopter tidak perlu berada terlalu dekat pada QuadroKopter yang sedang dikendalikan dengan Remote Control, karena pengendali QuadroKopter dapat menerbangkan QuadroKopter cukup dengan melihat keberadaan QuadroKopter yang memancarkan Video Signal dari CCD Camera/PnS Digital Camera melalui Video Transmitter yang signalnya di terima oleh Divercity Video Receiver yang dihubungkan langsung ke layer Monitor atau Notebook. 

Lamanya penerbangan sebuah QuadroKopter sangat tergantung kepada muatan (Payload) dan berat keseluruhan sebuah QuadroKopter. Makin berat 

Payload yang harus dibawa makin singkat waktu penerbang yang dapat dilakukan. 

Bila QuadroKopter hanya digunakan untuk menghitung jumlah buaya dan sarang buaya, penggunaan CCD Camera sudah sangat mencukupi, Video Signal dari CCD Camera dapat disimpan di Harddisk Notebook. Tentunya resolusi foto atau film dari CCD Camera (640x480 pixel) jauh dibawah hasil foto atau film yang dibuat menggunakan PnS Digital Camera seperti Canon Ixus atau Canon Powershot G11/G12 atau Panasonic Lumix LX5 yang memiliki kemampuan merekan dengan HD quality. 

Shutter/Zoom Controller 
Bila PnS Digital Camera yang akan digunakan baik sebagai FPV maupun untuk membuat foto atau Film dengan resolusi tinggi, maka sebuah Shutter /Zoom Controller harus digunakan untuk dapat mengkontrol PnS Camera tsb. Penggunaan PocketWizard sebagai Shutter Release tidak saya sarankan, karena terlalu besar dan berat. 

Video Transmitter 
Video Transmitter yang digunakan menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan daya pancar 500 mW dan cukup untuk menjangkau Receiver yang berada sekitar 2-3 Km dari pengendali QuadroKopter (tentunya bila Remote Control QuadroKopter dapat menerbangan sampai pada jarak ini). 

Sedangkan kekuatan daya pancar Remote Control hanya 1~1,2 Km dari Pengendali QuadroKopter. 

Video Transmitter digunakan untuk memancarakan Video Signal dari CCD Camera atau PnS Digital Camera yang terpasang pada QuadroKopter baik untuk penerbangan FPV maupun untuk dokumentasi Aerial Photography/Film bila diperlukan di kemudian hari atau menghitung ulang jumlah sarang buaya/buaya yang lebih akurat. 

Receiver 
Divercity Video Receiver dan Patch Antenna 
Divercity Video Receiver terdiri dari 2 buah Receiver yang secara digital saling bergantian mengkontrol kualitas penerimaan Video Signal dari 
Video Transmitter sehingga Video Signal yang dihasilkan berkualitas tinggi. 

Untuk Frekuensi 2,4 GHz yang digunakan untuk memancarkan Video Signal, maka Divercity Video Receiver harus menggunakan 2 Patch Antenna yang dapat menangkap Video Signal pada saat penerbangan rendah (Horizontal) maupun pada saat penerbangan tinggi (Vertical). 

Notebook 
Notebook digunakan untuk menyimpan Video Film dari CCD Camera atau PnS Digital Camera yang dipancarkan oleh sebuah Transmitter dari 
QuadroKopter. 

Pada PnS Digital Camera, baik Foto maupun Film yang dibuat dapat disimpan local pada SD card atau CF Card yang digunakan oleh Camera tsb. 

Tenda Notebook 
Tenda Notebook digunakan untuk memudahkan melihat tayangan film pada monitor Notebook yang terkena langsung sinar matahari 

4. Basiskomponen sebuah QuadroKopter 

Gambar 14 
Gambar 

5. FPV (First Person View). 
Hardware untuk FPV terdiri dari : 
1.CCD atau CMOS atau PnS Camera 
2.Video Transmitter 
3.Antenna 
4.Video Receiver atau Divercity Video Receiver 
5.Notebook 

Gambar 15 
Gambar 

Basiskomponent sebuah FPV : 
Untuk memudahkan pengendalian dalam penerbangan sebuah Quadrokopter, QuadroKopter dilengkapi dengan sebuah mini CCD Camera yang dihubungkan dengan sebuah kamera dan memancarkan video signal selama penerbangan QuadroKopter di frequensi 2,4 GHz. 

Dengan bantuan FPV seorang pengendali QuadroKopter dapat dengan mudah mengendalikan QuadroKopter tanpa harus mengetahui dimana posisi QuadroKopter tsb. berada. 

Melalui sebuah Antena, pancaran signal Video dari QuadroKopter dapat diterima oleh sebuah radio penerima dimana signal Video tsb. kemudian di konvert dengan sebuah TV Card untuk memudahkan pentayangan di layar Notebook. 

Selain itu pengendali QuadroKopter dapat memerintahkan QuadroKopter yang berjarak cukup jauh dari pengendali QuadroKopter untuk dapat hovering pada sebuah objek yang akan dipantau dan melakukan pemotretan dari udara ataupun melakukan pengambilan video dari sebuah digital video Camera dengan resolusi yang lebih tinggi dari pada CCD Camera yang digunakan sebagai panca indra penglihatan untuk pengendali QuadroKopter.. 

6. DIY 
QuadroKopter pada tulisan ini saya buat sendiri sebagai DIY (Do It Yourself) dari berbagai komponen seperti Frame QuadroKopter & komponen elektronik siap pakai & DIY baik untuk mengendalikan QuadroKopter itu sendiri maupun untuk elektronik pengendalian Camera melalui Remote Control. 

Semua componen ini saya beli dan coba dari banyak negara di Eropa, Amerika dan Australia, banyak komponen elektronik yang betul betul knock down, harus disolder sendiri dan dalam tekhnology SMD (komponen elektroniknya tidak lebih besar dari separuh butir beras). 

Untuk yang beminat membeli QuadroKopter RTF (Ready To Fly) pilihannya sementara ini tidak banyak , hanya ada beberapa produk professional (1 di Canada dan 1 di Jerman) yang menggunakan tekhnology seperti pada tulisan ini, harganya antara 20.000-50.000 Euro ditambah Tax tentunya. Produk inipun memiliki kekurangan diantaranya payload (beban) yang tidak dapat diangkat terlalu banyak dan ketergantungan tekhnology dari produsen pembuat QuadroKopter. 

Pada awalnya DIY yang saya buat sendiri sampai pada QuadroKopter yang ke 4 menghabiskan biaya sekitar 5000,- Euro per QuadroKopter, tidak terhitung tenaga saya yang di Austria sebagai tenaga ahli dibidang jaringan computer dihargai 200,- Euro / jam. 

Mulai dari QuadroKopter ke empat sampai yang ke 8 biayanya bisa saya tekan sedikit lebih rendah. Biaya komponen lain untuk CCD Camera pada 
awalnya juga sangat mahal, karena try and error, banyak komponen yang setelah dibeli dan dicoba ternyata tidak memenuhi spesifikasi kebutuhan saya. 

Untungnya 2 adik adik perempuan saya yang begitu melihat langsung ingin memiliknya dan sebagai panglaris berani membayar 10.000,- Euro per buah. 

Pada saat ini saya masih mengembangkannya tekhnologi ini dan awal Desember 2010 yl. Saya mendapat kesempatan sebanyak 3 kali untuk 
mendemonstrasikan penggunaan QuadroKopter untuk rekan rekan di Gerakan Pramuka di Cibubur, Perusahaan periklanan yang membuat iklan dari udara dengan QUadroKopter dan presentasi untuk sebuah holding company 

Tulisan ini sangat panjang, tulisan lainnya mengenai macam macam propeller, arah putaran propeller untuk ketiga type dari MikroKopter, macam macam Frame QuadroKopter, Gimbal atau Kamera Plattform, Antenne tracking dsb akan menyusul pada tulisan lain. 


7. Latihan terbang dengan QuadroKopter 
Terbang dengan QuadroKopter jauh lebih mudah dibandingan dengan terbang menggunakan Helicopter RC. 

Untuk menghindari kerusakan yang terjadi pada masa belajar menerbangkan QuadroKopter, saya menyarankan setiap pemakai QuadroKopter untuk belajar paling sedikit 4 jam terbang dengan QuadroKopter yang dibimbing oleh seorang pilot QuadroKopter berpengalaman. 

Selama masa latihan terbang, QuadroKopter akan dilengkapi dengan semacam lingkaran pelindung propeller yang terbuat dari Carbon Fibre dengan ukuran garis tengah paling sedikit 15 cm lebih besar dari pada panjang diagonal sebuah QuadroKopter. 

Lingkaran pelindung propeller ini akan menghindari propeller patah ketika QuadroKopter menyentuh pepohonan, tertabarak bangunan atau benda 
keras lainnya atau melukai orang. 

Gambar 16 
Gambar 
Lingkaran pelindung propeller dari Carbon Fibre. 

8. Asal usul tulisan ini 
Tulisan ini awalnya saya buat sebagai tambahan proposal tekhnis untuk adik perempuan saya yang menjadi dosen disalah satu universitas terbesar di Bogor yang bersama para asistenya akan menggunakan tekhnology ini untuk sensus buaya di Irian Jaya. Tekhnology ini dipakai untuk mencari buaya pada siang hari untuk dihitung dengan methode tertentu yang kemudian dikombinasikan dengan boat spotting yaitu pencarian buaya tradisional yang dilakukan pada malam hari dengan menggunakan lampu sorot. Setiap kali diketemukan 2 pantulan mata dari rawa rawa atau sungai maka buaya itulah yang akan dihitung dalam sensus buaya tsb. 

Untuk bahan tulisan, proposal tsb. kemudian saya modifikasi lebih senderhana lagi sehingga anda sebagai pembaca bisa mendapatkan gambaran bagaimana sebuah pesawat remote control sederhana yang dikombinasikan dengan tekhnology canggih dapat dipakai untuk sebuah penelitian atau survey di bidang Aerial Photography. 

Gambar 17 
Gambar 
QuadroKopter sebagai DSLR Camera Platform 

Gambar 18 
Gambar 
QuadroKopter dengan 4 buah Alumunium segi empat dan Landing Gear dari Carbon. 

Gambar 19 
Gambar 
Frame QuadroKopter yang menggunakan 4 buah Alumunium segi empat ukuran 10x10mm dan Cockpit yang terbuat dari Macrolon transparan dengan ketebalan 0,2 mm. 

Gambar 20 
Gambar 
HexaKopter sebagai Y6 Koaxial HexaKopter (3 Motor diatas & 3 Motor dibawah) 



Gambar 21 
Gambar 
Beberapa QuadroKopter saya (awal Mai 2009) di Vienna, Austria 

Paling atas : sebuah QuadroKopter dengan panjang diagonal 60 cm 
Terbuat dari Alumunium batangan ukuran 10x10mm & plastik ABS 

Ditengah : sebuah QuadroKopter dengan panjang diagonal 37,2 cm 
Terbuat dari Alumunium pesawat 

Didepan : sebuah QuadroKopter dengan panjang diagonal 50 cm 
Terbuat dari kayu lapis 

Gambar 22 
[img]http://www.kotagadang.net/2011/1000bintang/multikopter/images/DSC_5291.jpg 
1 dari 2 OktoKopter pada tahuin 2010 yang berbentuk seperti huruf „V“. 
OktoKopter pertama seperti terlihat pada Gambar 22 terbuat keseluruhan nya dari bahan Carbon Fibre dan yang kedua terbuat dari Alumunium batangan ukuran 10x10mm dengan centerplate terbuat dari bahan Carbon Fibre. 

Gambar 23 
Gambar 
Latihan landing pada sebidang kayu bundar kecil dengan Koaxial HexaKopter Carbon, karena nantinya HexaKopter akan take off dan 
landing dari kapal kecil atau sampan kecil ditengah lautan untuk memantau keberadaan ikan Hiu Paus dari udara (foto dibuat 3. Oktober 2010 yang lalu) 

Gambar 24 
Gambar 
Koleksi tahun 2010, sebuah QuadroKopter MD500 QX terbang dengan X-Format 

Gambar 25 
Gambar 
Sebuah QuadroKopter MD500 QX sedang bersiap untuk take off 

Gambar 26 
Gambar 
Laser Cut pesanan sebuah QuadroKopter dari bahan kayu lapis 

Gambar 27 
Gambar 
Potongan QuadroKopter sebelum dirakit 

Gambar 28 
Gambar 
Laser Cut Frame Q4 Cayman 372 Alumunium dikirim dalam bentuk Knockdown sebelum dirakit menjadi sebuah QuadroKopter. 

Gambar 29 
Gambar 
Frame Q4 Cayman 372 Alumunium 

Di cockpit bagian tengah tampak FL-Ctrl (Flight Controller), 
di kiri dan kanan bawah tampak BL-Ctrl (Brushless Controller) sebuah QuadroKopter. 

Gambar 30 
Gambar 
Pesawt pertama saya yang dipakai oleh ipar saya Nano. Untuk menghindari hantaman ketika jatuh, QuadroKopter diberi “Nudel” karet busa pada bagian bawah. 

Gambar 31 
Gambar 
Ipar saya Nano sedang mencoba pesawat ke3 untuk keponakan saya yang baru berumur 16 tahun. 
QuadroKopter ini memiliki panjang diagonal 60cm dan akan digunakan untuk mengangkat Canon 450D 

Gambar 32 
Gambar 
QuadroKopter ke 3 yang dipiloti oleh ipar saya Nano sedang mengangkasa dekat UI, Depok. 

Kendala membuat QuadroKopter 
Menggunakan Flight Controller dengan Open Source Firmware yang mana ? 

Hampir semua komponen perangkat keras seperti : 
1. Komponen elektronik untuk sebuah QuadroKopter harus di solder sendiri. 
2. Tidak semua pilihan Frame untuk QuadroKopter cocok untuk di Indonesia. 
Favorit saya adalah Frame QuadroKopter yang menggunakan batangan Alumunium ukuran 10x10mm dan pelindung eletronik (Monocogue) dari Carbon Fibre. Kombinasi Frame ini ringan, batangan Alumunium mudah didapat di Indonesia. 
3. Online shop tempat saya membeli komponent komponent elektronik sangat membatasi pembelian komponen elektronik QuadroKopter dan perangkat keras lainnya.
4. Komponent elektronik harus dibeli dari manca negara, ongkos logistik dengan jasa DHL sangat mahal dan bea cukai + tax yang tidak sedikit 
jumlahnya. 
5. Sering sekali Online shop kosong kehabisan barang untuk jangka waktu beberapa minggu, sehingga barang harus dipesan berkali kali yang berarti ongkos kirim , bea cukai & pajak juga jadi berkali kali harus dibayar. 

Kendala lain yang dapat mengecilkan nyali anda untuk memulai sesuatu yang baru : 
"Toy, masa umur kamu yang sudah 54 masih main mainan anak anak begini ?" 
Kalau anda sudah yakin dengan hobby anda, jangan ragu ragu untuk memulai sesuatu yang baru dan pada awalnya saya memulai sendirian dan ini adalah yang paling baik..! 

Penggunaan QuadroKopter di keluarga saya 
1. Adik perempuan saya yang bungsu menggunakan QuadroKopter pada saat ini untuk keperluan penelitian dari udara seperti Survey sensus buaya di Irian atau untuk kepenting konsevasi binatang binatang tertentu. 

Dimasa mendatang tekhnologi ini akan digunakan untuk keperluan Konservasi hutan. Adik bungsu ini adalah salah satu dari 2 orang akhli Kodok Indonesia yang membuat Ph.Dr nya di Australia, saat ini bekerja sebagai dosen di salah satu universitas terbesar di Bogor. 

Pertengahan September yl. Adik saya bersama ipar saya Nano mendemonstrasikan penggunaan QuadroKopter kepada kepala Taman Nasional Cibodas dengan menggunakan FVP (First View Person=CCD Kamera untuk panca indra penerbangan) dan penggunaan Pocket Kamera pada QuadroKopter. 

2. Adik saya nomer 3 yang hobby berat Angrek akan menggunakan QuadroKopter untuk mendata tanaman anggrek di hutan hutan. Pilotnya adalah keponakan saya yang masih berumur 17 tahun. 

3. Saya sendiri menggunakan QuadroKopter untuk melengkapi hobby saya sebagai Underwater Photographer (UWP) untuk membuat Aerial Photography dari pulau pulan yang saya selami. 

Masa depan penggunaan QuadroKopter bagi saya adalah untuk mencari keberadaan Whale Shark/ikan hiu paus (panjang 4-6 meter lebih) yang hidup memakan Plankton. Pada saat makan, Whale Shark akan berenang dekat sekali dengan permukaan air laut, sehingga silhuetnya mudah dilihat dari udara. 

Gambar 33 
Gambar 
Perlengkapan UWP saya masih akan bertambah dengan sebuah Quadro- atau HexaKopter 

Gambar 34 
Gambar 
Pada akhir tahun 2010 perlengkapam Underwater Photography saya bertambah dengan Perlengkapan lengkap QuadroKopter, foto diambil di pulau Siladen, Taman Laut Bunakan, Sulawesi Utara. 

Gambar 35 
Gambar 
Terbang rendah 30-50 cm diatas permukaan laut di pulau Siladen, Taman Laut Bunakan, Sulawesi Utara 

Gambar 36 
Gambar 
Koaxial HexaKopter kommersil dari DraganFlyer X6. 
Picture courtesy of DraganFly Inc., USA 

Gambar 37 
Gambar 
QuadroKopter kommersil dari Microdrone 
Picture courtesy of Microdones GmbH, Jerman 

Bila anda ada idea idea komersil maupun idea idea non komersil, jangan ragu ragu untuk menulis di Forum ini. 
Seperti biasa tulisan saya sangat panjang, mudah mudahan bermanfaat bagi anda. 

Bila anda bergerak di bidang Aerial Photography dengan menggunakan Remote Control, mudah mudahan anda dapat membagi sedikit ilmu atau 
pengalaman anda kepada pembaca yang lain. 

Terima kasih bagi anda yang telah membaca sampai disini. 

Salam dari Vienna, Austria, 11 Februari 2011 
Subagio Rasidi Kusrini (etoy)

1 komentar:

  1. apakah ada tutorial bagi para pemula saperti saya, dan apsaja yang harus saya siapkan untuk memulaI?

    BalasHapus